Tuesday, February 11, 2014

Beijing Huanying Ni part 1 : berburu tiket kereta

Mimpi ini berawal dari iming-iming agen gw yang bilang “klo kamu berprestasi biasanya bisa pergi ke Beijing dibayarin sekolah, yah biasanya kita masih bayar sih tapi cuma sedikit”. Abis itu selama semester 1, gw belajar dengan rajin demi ke Beijing hahaha..Bahkan pas lagi gila-gilanya, gw dan temen2 dengerin lagu Beijing Huanying Ni berkali-kali. Tak disangka, pengumuman ke Beijing datang terlambat, gw udah keburu beli tiket balik sebelum tanggal summer camp. All I can say was “Bye bye Beijing” T_T

Semester 2 datang dan gw bertekad harus ke Beijing saat winter supaya bisa lihat salju. Baiklah, karena kali ini kami harus pergi dengan biaya sendiri maka harus mulai menabung. Dengan rencana budget RMB 2,000 kami harus bisa keliling Beijing. Uang sudah mulai ditabung, tanggal udah ditetapkan, kita bakal berangkat tgl 10 Januari sore setelah UAS selesai. Mulai lah kita cari tahu info tentang kereta api Guangzhou-Beijing, well lumayan juga pp bisa 900an RMB. Saat itu kita belum mikir untuk mulai beli karena mikir waktu nya masih lama. So masih ongkang2 kaki. Sampai suatu hari Agatha bilang klo menurut laoshinya, persaingan beli tiket kereta api, terutama hard sleeper, amat sangat berat apalagi udah mau imlek. Mulailah kita mantengin website buat beli tiket. Oh, masih aman ternyata tiket masih ada. Lalu suatu malam kita berencana akan benar-benar beli tiket, DANG, tiket nya abis, kakak.  Mati lah kita gak bisa ke Beijing huahaha.. Langsung heboh wechat Liangyi (laoshi gw) nanya gimana ini, selain di website ini masih bisa beli dimana lagi, dll. Dia sendiri juga gak percaya klo tiket bisa habis secepat itu. Gw dan Agatha (kami bertugas merancang itinerary perjalanan ini) langsung stress, muter otak gimana cara ke Beijing tapi gak ngelewatin budget. Akhirnya kita mikir, ke Tianjin dulu aja deh baru ke Beijing. Mikir2 lagi mending ke Shanghai deh baru Beijing. Jadi rute kita Guangzhou-Shanghai-Beijing-Guangzhou. Liat tiket masih available, hati agak tenang.

Siang itu habis makan siang, gw dan Agatha nongkrong di kamar Zhouxiao (laoshinya Agatha). Dia mau bantuin kita beli tiket. Klik sana sini, input kota, input tanggal keberangkatan, JENG JENG, tiket hard sleeper Guangzhou-Shanghai nya abis juga. Panik panik panik. Gw dan Agatha panik banget. Zhouxiao mulai memberikan ide beli tiket yang hardseat aja karena dia udah pengalaman beli tiket no seat selama 30 jam perjalanan. Hmm.. gw mulai berpikir gak masalah sih duduk 15 jam. Mulai heboh hubungin Nat ma Herlin, mereka bilang atur aja, mereka cuma ngikut. Akhirnya setelah galau berkepanjangan sampai telat masuk kelas, kita bikin keputusan buat beli yang hardseat. Tapi sebelumnya kita harus beli tiket Shanghai-Beijing dulu, takut kehabisan lagi. Kebetulan jam 3 itu tiket nya mulai dijual. Yaudah deh gw dan Agatha masuk kelas dulu dan pas istirahat gw langsung balik lagi ke dorm nya Zhouxiao. Kita mulai start beli tiket dengan deg-degan. Error mulai terjadi. Entah kenapa setelah proses berjalan, system bilang tiket udah habis. Gw dan Zhouxiao pun stress lagi hahaha.. Pelan-pelan kita coba lagi sampai akhirnya berhasil masuk ke pembayaran. Eh malah bank nya decline karena settingan e-banking Zhouxiao yang bermasalah. Setelah disetting lagi, akhirnya kita berhasil bayar. Puji Tuhan, tiket Shanghai-Beijing hard sleeper udah di tangan. Abis itu Guangzhou-Shanghai hard seat pun berhasil di issued.

Perjuangan berikutnya adalah beli tiket Beijing-Guangzhou yang baru bisa dibeli beberapa hari kemudian. Kali ini Zhouxiao harus berjuang sendirian karena dia mau pantengin dari tengah malam. So kita gak bisa temenin dia. Puji Tuhan lagi, gak ada masalah dan kita berhasil dapet tiket Beijing-Guangzhou hard sleeper. Beijing, wo lai le!

Ket :
1. Harga tiket kereta (bisa dicek di sini)
Guangzhou-Shanghai hard seat : RMB 207
Shanghai-Beijing hard sleeper : RMB 325,5
Beijing-Guangzhou hard sleeper : RMB 456

2. Di China, pembelian tiket  kereta secara online itu baru bisa dibeli 20 hari sebelum keberangkatan. Bisa dibeli lewat agen seperti travelchinaguide (tentunya ada service fee). Klo gw kebetulan dibantu orang lokal jadi langsung beli dari website resmi nya.

3. Tentu aja tiket kereta juga bisa dibeli di stasiun, tapi ini hoki2an. Kita bergantung sama orang yang cancel dan refund tiket. Dan karena penduduk China yang luar biasa banyaknya, yah bayangin aja antrian di stasiun itu seperti apa ya.

Thursday, January 23, 2014

The Sisterhood of the Travelling Pants vol.3 - Estafet Puisi

Kembali dengan seri sisterhood..kali ini agak susah karena harus bikin puisi 
Try my best though hahaha..
Ini ngelanjutin dari punya nya April

Aku tau mengapa langit malam sering menangis
Karena ia iri pada langit biru
Yang selalu bisa memeluk matahari
Yang mendekap erat, memberi hangat 


Aku tau mengapa angin meniup jatuh dedaunan
Ia iri pada pohon rindang itu
Kokohnya memberi perlindungan
Andai ia bisa sekejap bersandar di bawahnya

Oke saatnya melempar lagi ke Nda yaaa :D